Sayang……
Ku tahu engkaulah yang telah banyak membantu,
Ketika hujan, panas, ribut, taufan melanda,
Kau tiada pernah jemu berada di sisi ku senantiasa,
Kau tidak pernah henti memberiku perangsang untuk terus mengharungi perjalanan hidup ini,
Yang sering kali berliku penuh pahit getir yang tidak terduga,
Kau perangsang ku, pembimbing ku dan pendengar setiaku,
Memapahku ketika ku tak bisa berjalan dan mendukungku ketika ku tak bisa berdiri,
Aku sering berkata pada diri ku sendiri pasti ada sinar harapan di hujung jalan ku ini bersama mu.
Namun Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
Allah lebih menyayangi mu sayang…..
Kasih kita hanya mampu disulam seketika cuma,
Kau menjadi milikku bukan untuk selamanya,
Sedang aku merasa nikmat hidup bahagia bersamamu dengan sinar harapan baru di penghujung jalan,
Kau diambil pergi daripada ku tanpa ku sangka.
Hanya Allah Maha Mengetahui betapa pedihnya hati ini,
Laranya rasa tanpa kau di sisi,
Terutama ketika gelora hidup menyapa lagi,
Di mana kan ku pergi?
Siapa untuk ku sandarkan harapan ini?
Aku rasa terumbang-ambing buat sekian kalinya,
Hati terbelenggu antara kasih dan cinta yang masih berbuku.
Ku redha ketentuanNYA,
DIA lebih menyayangimu,
Ku pasrah dengan kepergianmu biarpun ianya menyayat hati,
Ku panjatkan kesyukuran kerana aku telah diberi peluang untuk melayari hidup bersamamu,
Biarpun engkau hanya pinjaman semata bagi ku daripada Yang Maha Esa buat seketika waktu,
Tidak henti aku bersyukur padaNYA di atas nikmat dan peluang itu,
Terima kasih Ya Allah, terima kasih.
Kini ku hanya mampu sandarkan harapan ku pada Yang Maha Berkuasa,
Aku hanya dapat mendoakan mu dari kejauhan tanpa henti,
Semoga Yang Maha Agung akan mengampuni dosa-dosa mu dan diri ini,
Kita hanya hambaNYA yang lemah lagi hina,
Yang hanya mampu merancang,
Hanya DIA Yang Maha Penentu segalanya,
Tiada sebaik-baik tempat untuk ku sujud hanya padaNYA,
Memohon agar dikau dan diri ini senantiasa dilimpahi rahmat kasihNYA.
Terima kasih sayang di atas segalanya.
Nukilan Hati
Ku tahu engkaulah yang telah banyak membantu,
Ketika hujan, panas, ribut, taufan melanda,
Kau tiada pernah jemu berada di sisi ku senantiasa,
Kau tidak pernah henti memberiku perangsang untuk terus mengharungi perjalanan hidup ini,
Yang sering kali berliku penuh pahit getir yang tidak terduga,
Kau perangsang ku, pembimbing ku dan pendengar setiaku,
Memapahku ketika ku tak bisa berjalan dan mendukungku ketika ku tak bisa berdiri,
Aku sering berkata pada diri ku sendiri pasti ada sinar harapan di hujung jalan ku ini bersama mu.
Namun Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
Allah lebih menyayangi mu sayang…..
Kasih kita hanya mampu disulam seketika cuma,
Kau menjadi milikku bukan untuk selamanya,
Sedang aku merasa nikmat hidup bahagia bersamamu dengan sinar harapan baru di penghujung jalan,
Kau diambil pergi daripada ku tanpa ku sangka.
Hanya Allah Maha Mengetahui betapa pedihnya hati ini,
Laranya rasa tanpa kau di sisi,
Terutama ketika gelora hidup menyapa lagi,
Di mana kan ku pergi?
Siapa untuk ku sandarkan harapan ini?
Aku rasa terumbang-ambing buat sekian kalinya,
Hati terbelenggu antara kasih dan cinta yang masih berbuku.
Ku redha ketentuanNYA,
DIA lebih menyayangimu,
Ku pasrah dengan kepergianmu biarpun ianya menyayat hati,
Ku panjatkan kesyukuran kerana aku telah diberi peluang untuk melayari hidup bersamamu,
Biarpun engkau hanya pinjaman semata bagi ku daripada Yang Maha Esa buat seketika waktu,
Tidak henti aku bersyukur padaNYA di atas nikmat dan peluang itu,
Terima kasih Ya Allah, terima kasih.
Kini ku hanya mampu sandarkan harapan ku pada Yang Maha Berkuasa,
Aku hanya dapat mendoakan mu dari kejauhan tanpa henti,
Semoga Yang Maha Agung akan mengampuni dosa-dosa mu dan diri ini,
Kita hanya hambaNYA yang lemah lagi hina,
Yang hanya mampu merancang,
Hanya DIA Yang Maha Penentu segalanya,
Tiada sebaik-baik tempat untuk ku sujud hanya padaNYA,
Memohon agar dikau dan diri ini senantiasa dilimpahi rahmat kasihNYA.
Terima kasih sayang di atas segalanya.
Nukilan Hati
No comments:
Post a Comment